Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dampingi Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama atau ground breaking Bandar Udara IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Bandar Udara IKN adalah bandar udara yang akan digunakan untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintah di IKN. Bandara ini ditargetkan mulai melakukan pelayanan terbatas pada Juli 2024 dan melayani operasi penuh penerbangan pada Desember 2024.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kehadiran bandara tersebut sangat penting untuk segera dapat beroperasi di IKN. “Kehadiran bandara ini sangat penting mengingat makin padatnya kegiatan di IKN, makin banyaknya mobilitas orang dan juga barang dari dan menuju ke IKN,” kata Presiden.
Selain itu, menurut Presiden, kehadiran bandara ini akan membuat kawasan IKN semakin terbuka. “Konektivitas makin baik, dan makin mudah dijangkau dari manapun. Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa Bandara IKN akan meningkatkan daya saing IKN, competitiveness, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mendorong pengembangan potensi di daerah, dan mengakselerasi pembangunan IKN.
Dalam keterangan, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyampaikan apresiasinya atas mulai dilakukannya ground breaking Bandara IKN. “Allhamdulillah hari ini Presiden Joko Widodo dapat hadir langsung dalam ground breaking bandara. Kami juga sampaikan apresiasi atas kerja sama dan dukungan Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian ATR/BPN, dan pihak-pihak terkait, sehingga pada hari ini dapat dilakukan peletakkan batu pertama atau ground breaking,” ujarnya.
Di samping itu, Kepala Otorita IKN berharap dengan adanya bandara tersebut dapat mendukung pelayanan kepemerintahan di IKN, mempercepat pembangunan, serta memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pembangunan Bandara IKN merupakan komitmen pemerintah mewujudkan pemerataan pembangunan melalui paradigma Indonesia Sentris. “Pembangunan bandara ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah Kalimantan timur,” ucap Menhub.
Menhub menjelaskan pembangunan Bandara IKN dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak dimulai dari Tahun Anggaran 2023 s.d. 2024. Pembangunan Fasilitas Sisi Darat dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan sedangkan Pembangunan Fasilitas Sisi Udara dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kemudian, secara umum luas seluruh area bandara IKN adalah 347 ha dengan runway 3000 x 45 meter, taxiway A (180 x 30) m dan B (a180 x 30) m dan Apron 102.150 m2, serta luas terminal VVIP dan VIP sebesar 7.352 m2. “Kita harapkan bandara ini akan melayani secara internasional sehingga tamu negara bisa datang ke sini dan menjadi satu magnet pariwisata dan kegiatan internasional lainnya,” ujar Menhub.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ATR Hadi Tjahjanto, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Kepala Bank Tanah Parman Nataatmadja dan Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi