Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menitipkan pesan untuk pemerintahan baru setelahnya. Ia mengingatkan supaya
pemerintahan tersebut bisa berhati-hati dalam mengelola negara. Ia mengatakan
Indonesia merupakan negara besar dan luas. Jumlah penduduknya pun hampir 280
juta. Sehingga, ia berpendapat kehati-hatian diperlukan oleh pemerintahan
mendatang. "Saya harapkan pemerintahan baru nanti agar dapat berhati-hati
dalam mengelola negara, mengelola APBN dan sebagainya," kata Jokowi
"Terutama dalam
mengelola ekonomi, politik dan sebagainya, harus berhati-hati agar tidak keliru
mengelola negara," Jokowi menjelaskan. Periode kedua pemerintahan Jokowi
bakal berakhir pada Oktober 2024. Ia sudah menjabat sebagai Presiden ketujuh
Indonesia sejak 20 Oktober 2014.
Merujuk pada Peraturan KPU
Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum
Tahun 2024, batas peralihan kekuasaan seorang presiden pada 20 Oktober 2024,
ketika presiden dan wapres terpilih mengucapkan sumpah atau janji.
Selain meminta pemerintahan
mendatang berhati-hati, Jokowi juga menilai Indonesia bisa menjadi negara maju
dalam tiga periode kepemimpinan ke depan. "Menurut lembaga-lembaga
internasional, Indonesia dikalkulasikan dapat menjadi negara maju dalam tiga
periode kepemimpinan ke depan" ucapnya.
Ia mengatakan dalam beberapa
tahun terakhir lanskap politik dan ekonomi global itu berubah, karena disrupsi
teknologi dan juga adanya perubahan akibat interaksi lewat media sosial.
"Kondisi geopolitik saat ini sangat sulit dihitung bahkan ekonomi global
ketidakpastiannya sulit dikalkulasikan," tuturnya.
"Tetapi, dengan kondisi
ketidakpastian dan adanya tekanan-tekanan di posisi itu justru Indonesia
memiliki peluang dan kesempatan melompat untuk menjadi negara maju," kata
Jokowi.