Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Penguasaan Teknologi Hadapi Tantangan Global

 


Sebagai bangsa yang besar dan ingin maju serta sejajar dengan bangsa lain, Presiden minta untuk tidak boleh terlena karena mendapatkan anugerah dari Tuhan dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah di negara Indonesia, tapi harus berani membangun kesadaran baru untuk menjadikan manusia berkualitas. Hal itu, menurut Presiden sebagai kekuatan, keunggulan, dan pondasi memasuki masa yang akan datang.  “Untuk itu, saya mengajak seluruh masyarakat di manapun berada untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan kemajuan, menyongsong revolusi industri keempat, serta menyambut inovasi teknologi yang berubah begitu sangat cepatnya,” ujar Kepala Negara.

Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan bahwa tantangan global mengharuskan masyarakat untuk semakin cerdas, kreatif, dan inovatif dalam merespons perubahan-perubahan yang ada. “Perubahan yang terjadi adalah tantangan yang tidak bisa kita hindari dan harus dijawab dengan peningkatan kualitas serta peningkatan produktivitas,” ujar Presiden seraya menyampaikan yang tidak kalah penting adalah penyiapan pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda yang menentukan masa depan semuanya. 

Pada kesempatan lain sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa bangsa Indonesia dianugerahi oleh Tuhan sebagai bangsa yang majemuk, beragam, dan berbeda-beda. “Kita memiliki 714 suku yang mendiami lebih dari 17.000 pulau dengan agama yang berbeda-beda. Kita juga mempunyai bahasa daerah lebih dari 1.100 yang beragam, berbeda, serta ekspresi seni budaya yang beraneka warna,” ujar Presiden.

Perbedaan yang ada, lanjut Presiden, seperti latar belakang agama, suku, dan budaya bukanlah penghalang untuk bersatu dan hidup rukun dalam keharmonisan. “Perbedaan juga bukan penghalang untuk hidup saling menghormati, saling membantu, saling tolong-menolong, dan membangun solidaritas sosial yang kokoh,” tegas Presiden. 

Semua perbedaan itu, lanjut Presiden, tidak harus diseragamkan dan ditiadakan. Berbagai perbedaan dan keragaman, tambah Presiden, justru harus diikat oleh persaudaraan sejati, kebersamaan, dan kesadaran yang kuat rasa persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air.

“Bangsa kita, harus kita yakini ini bahwa bangsa kita akan tetap berdiri kokoh sampai berwindu-windu lamanya, kalau semua anak bangsa, kalau semua anak bangsa apakah dia muslim, apakah dia Kristen, apakah dia Hindu, apakah dia Budha, apakah dia Khonghucu, bisa tetap bersatu,” ujar Presiden seraya menyampaikan bahwa semua harus bersatu untuk menghadapi kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan menjadikan negara Indonesia menjadi negara maju, pemenang, dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Post a Comment

Previous Post Next Post