Presiden RI Joko
Widodo meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT)
Bambu Kuning, di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. “Hari ini masyarakat Kota
Pekanbaru memiliki sistem pengelolaan air limbah terpusat untuk mengelola air
limbah yang ada Kota Pekanbaru untuk menjaga lingkungan air, menjaga kualitas
air tanah, menjaga air baku yang kita miliki,” kata Presiden Joko Widodo dalam
sambutannya pada peresmian SPALDT Bambu Kuning, di Kota Pekanbaru, Provinsi
Riau.
SPALDT ini
dikerjakan sejak tahun 2020 dan menelan biaya Rp902 miliar dan memiliki
kapasitas 8.000 meter kubik per hari dengan jaringan pemipaan rumah tangga
mencapai 11.000 sambungan. “Sistem pengelolaan air limbah ini telah mulai
dikerjakan di tahun 2020 dan menelan biaya yang tidak sedikit, Rp902 miliar,
sebagian dibiayai oleh ADB dan juga dari APBN, serta juga dari APBD. Kerja
mestinya seperti ini, semuanya bergerak sehingga apa yang kita inginkan bisa
selesai,” sambungnya.
Presiden meminta
SPALDT ini dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan kualitas air yang ada di
Kota Pekanbaru. “Saya minta agar infrastruktur pengelolaan air limbah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas layanan air di
Kota Pekanbaru dan lingkungan kita agar tetap bersih dan sehat,” pungkasnya.