Staf Khusus Presiden Grace Natalie menyatakan
Program Makan Bergizi merupakan bentuk nyata keberlanjutan program
kemasyarakatan Presiden Joko Widodo pada era pemerintahan Prabowo
Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Grace yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu,
memastikan Program Makan Bergizi tak akan mempengaruhi fiskal pemerintah,
terutama dalam menjaga defisit tetap di bawah 3 persen pada APBN 2025. "Pemerintahan Pak Prabowo
akan menjalankan Program Makan Bergizi gratis. Pada saat bersamaan, kebijakan
fiskal pemerintahan Pak Jokowi yang berhati-hati tetap dilanjutkan, hal
tersebut memperlihatkan keberlanjutan dari pemerintahan Jokowi ke pemerintahan
Prabowo benar-benar nyata,” katanya.
Hal itu disampaikan Grace berdasarkan hasil
rapat koordinasi bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri
Keuangan Sri Mulyani, dan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi
Dasco dan Thomas Djiwandono. Grace mengatakan kebijakan tersebut akan
menepis kekhawatiran sejumlah pihak, termasuk para pelaku ekonomi.
“Dalam 10 tahun pemerintahannya, Pak Jokowi
sudah melakukan berbagai program yang benar-benar nyata manfaatnya di
masyarakat. Pemerintahan Pak Prabowo-Gibran juga akan melanjutkan
program-program kemasyarakatan, terutama Program Makan Bergizi," katanya.
Sebelumnya, pemerintahan Presiden Jokowi dan
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran mengumumkan anggaran Program Makan
Bergizi gratis pada tahun 2025 sebesar Rp71 triliun. "Program Makan Bergizi
gratis yang sudah dialokasikan dalam RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun,"
kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Airlangga menegaskan APBN 2025 akan tetap
dijaga sesuai batas-batas aman yang diamanatkan UU Keuangan Negara, termasuk
soal batasan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB). "Range defisit
di APBN 2,29 hingga 2,82 persen PDB untuk mendukung APBN yang sehat dan
berkelanjutan," ujar Airlangga.