Menteri
Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan potensi ekonomi digital
Indonesia ke depannya akan makin membesar. “Ke depan, potensi ekonomi digital akan semakin
besar,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati, seperti
dikutip di Jakarta, Kamis.
Dia
merinci ekonomi digital Indonesia diprakirakan tumbuh empat kali lipat mencapai
Rp5.800 triliun pada 2030. Sementara pembayaran digital tumbuh 2,5 kali lipat
mencapai Rp12.300 triliun. Pada tahun yang sama, jumlah penduduk Indonesia akan
didominasi oleh penduduk usia produktif, yakni sekitar 68 persen. “Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk terus
tumbuh,” ujarnya.
Dia
mengutip arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berpesan agar transformasi
digital Indonesia, khususnya bidang ekonomi dan keuangan, harus inklusif,
berkeadilan, dan mencakup seluruh lapisan masyarakat. “Setiap orang harus memiliki kesempatan untuk tumbuh
dan mendapatkan perlindungan yang sama,” kata Menkeu pula.
Pernyataannya
itu merespons kegiatan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan
Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 yang digelar oleh Bank Indonesia (BI). FEKDI dan KKI 2024 bertujuan untuk selebrasi atas
kemajuan pesat digitalisasi Indonesia, sekaligus komitmen bersama untuk
akselerasi transformasi digital ke depan, serta kolaborasi dan inovasi untuk
ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan inklusif.
FEKDI
2024 dikolaborasikan dengan Karya Kreatif Indonesia untuk menunjukkan
digitalisasi sebagai game changer dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) agar naik kelas, go digital, dan go global.
Pada
penyelenggaraan FEKDI dan KKI 2024, Bank Indonesia bersinergi bersama
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(Kemenkop UKM), serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Gubernur
BI Perry Warjiyo mengatakan FEKDI merupakan wujud sinergi kuat antar pemangku
kepentingan dalam memperkuat ekonomi dan keuangan digital serta pertumbuhan
yang berkelanjutan dan inklusif.
Tags
Joko Widodo