Indonesia
akan berada pada puncak bonus demografi pada tahun 2030 hingga 2035 mendatang.
Kesempatan yang hanya datang sekali dalam sebuah peradaban negara tersebut
harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar Indonesia dapat melompat menjadi
negara maju. “Ini adalah kesempatan emas bagi kemajuan negara kita Indonesia
apabila bisa memanfaatkannya,” ujar Presiden RI Joko Widodo
Oleh sebab itu, Presiden menekankan bahwa pembangunan kualitas
sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci untuk menuju Indonesia Maju. Bahkan,
beberapa lembaga internasional juga mengatakan hal serupa. “Saya sudah
berbicara dengan banyak lembaga-lembaga internasional, kuncinya itu ada di
pembangunan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia itu menjadi
kunci,” ucap Presiden.
Presiden mengatakan bahwa kualitas SDM yang baik dapat diraih
dengan bantuan guru-guru Indonesia yang unggul dan hebat. Guru yang menjadi
pembimbing, motivator, mentor, sahabat sekaligus guru yang menjadi panutan.
“Kalau di Jawa ini ada guru iku digugu lan ditiru, guru itu dipercaya dan
dijadikan panutan,” tutur Presiden.
Presiden menyebut, pemerintah menaruh harapan besar kepada para
guru di seluruh Indonesia. Presiden berharap para guru dan jajaran pendidik
terus memperjuangkan pendidikan yang inklusif, aman, nyaman, dan menyenangkan
bagi anak-anak Indonesia. “Sekolah harus menjadi taman belajar untuk
menumbuhkembangkan bakat dan potensi anak menjadi anak yang kokoh secara fisik,
emosional, dan spiritual serta anak yang cerdas dan terampil,”
Tidak hanya itu, pemerintah juga terus berkomitmen untuk memberikan
dukungan kepada para guru termasuk meningkatkan kesejahteraannya. Berdasarkan
laporan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim
serta Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, rekrutmen guru ASN P3K tahun 2021 dan
tahun 2022 telah terdapat 544 ribu guru honorer yang lolos seleksi ASN P3K.
“Dan harapan kita nanti dalam 3 tahun akan ada kurang lebih 840 ribu guru yang
direkrut sebagai ASN P3K dan 2024 nanti akan mencapai 1 juta guru ASN P3K,”
tutur Presiden.