Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY)
mengungkapkan bahwa kekuatan utama pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di
Kalimantan Timur terletak pada investasi. "Justru sekarang kita fokus
kepada investasi, karena kekuatan utama dari pembangunan mahakarya seperti ini
tentunya terletak pada investasi. Kita tidak ingin habis-habisan dari APBN
tentunya, tapi dengan investasi yang kita alirkan baik dari investasi domestik
maupun luar negeri itulah mengapa Kementerian ATR/BPN memiliki peran penting
dengan lahan yang clean and clear bisa dikatakan demikian," ujar
AHY
Karena,
dengan lahan yang clean and clear, lanjutnya, investor memiliki keyakinan
dan kepastian hukum dalam menjalankan usaha di IKN. "Kita berharap para
investor juga punya keyakinan dan kepastian hukum hak atas tanah yang bisa
digunakan untuk usaha yang dikembangkan secara komersial dan bisnis juga
diharapkan akan berkembang," kata AHY.
Lebih
lanjut, AHY juga mengatakan, IKN tidak hanya menarik investasi namun juga bisa
mengembangkan ekonomi di wilayah sekitarnya dan juga perekonomian secara
nasional. "Ini yang menjadi optimisme kita semuanya, Indonesia harus terus
memiliki daya tarik bagi para investor," ujar AHY.
Sebanyak
80 persen anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berasal dari
skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan investasi swasta
langsung, sedangkan 20 persen sisanya diperkirakan dari APBN.
Berdasarkan
Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu
Kota Negara menyatakan bahwa dalam rangka mendukung persiapan, pembangunan, dan
pemindahan, serta penyelenggaraan pemerintahan khusus IKN, Pemerintah melakukan
sinergi pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan sumber lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.