Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) Tahap I di Ibu Kota Nusantara (IKN) siap beroperasi akhir Februari
2024. PLTS Tahap I di IKN tersebut berkapasitas 10 megawatt (MW), dari total
keseluruhan kapasitas yang mencapai 50 MW. Direktur Utama PT PLN Nusantara
Renewables Harjono menuturkan, Tahap I ini sudah siap operasi dan nanti untuk
yang tahap keduanya adalah 40 megawatt. "Yang 10 megawatt ini kita
kerjakan secara internal di perusahaan Nusantara Power Group,” kata Harjono
seperti dilansir dari Antara, Jumat (16/2/2024).
Semua bagian dari platform
PLTS telah terpasang dan siap digunakan. Mulai dari panel surya, inverter ke
trafo, hingga powerhouse control building rampung dibangun. PLTS tersebut
juga dilengkapi gardu induk berkapasitas 50 MW beserta kabel transmisinya. Tak
hanya itu, gardu induk berkapasitas 50 MW juga sudah siap untuk dilanjutkan
pelaksanaannya. PLTS di IKN ditargetkan dapat memasok listrik IKN pada 2024.
Proyek ini ditempatkan di lahan seluas 80 hektar.
Lahan tersebut milik Otorita
IKN (OIKN). Harjono menjelaskan, apabila telah beroperasi secara penuh, PLTS
ini mampu menyalurkan listrik ke gardu induk. Dari PLTS, listrik akan
tersalurkan ke gardu induk GIS IV yang ada di IKN. Selain itu, PLTS juga dibangun
agar mampu memasok seluruh kebutuhan total listrik di IKN, bahkan melebih
pasokan yang dibutuhkan.
"Jadi kalau ditotal
itu, semua nanti permintaan (listrik) di IKN kurang lebih 24 megawatt. Itu
kondisi kebutuhan penuh ya, kemungkinan enggak sampai segitu, hanya 20-30
persen. Jadi kalau dari sini 50 megawatt sangat cukup," terangnya.
Dalam membangun pasokan
listrik di IKN, perusahaan setrum milik negara ini bekerja sama dengan Sembcorp
Utilities Pte. Ltd. yang merupakan raksasa energi asal Singapura. Dengan skema
joint venture (JC), kedua perusahaan tersebut membenamkan modal senilai 64 juta
dollar AS. Kepemilihan saham dalam proyek PLTS tersebut sebesar 51 persen untuk
PLN Nusantara Renewables dan 49 persen untuk Sembcorp.
Harjono menambahkan, selama
proyek berjalan, tantangan utama yang ditemui yakni lokasi PLTS yang cukup jauh
dan terpencil dari kota. Baca juga: OIKN: Tak Benar Investasi Asing di IKN
Belum Pecah Telur, Ini Faktanya Hal itu membuat pengiriman logistik dan
material bangunan membutuhkan upaya dan biaya lebih. “Tapi alhamdulillah ini
kita semua bisa selesaikan berkat dukungan dari semua pihak. Baik Pemda, OIKN,
PT PLN untuk bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu," tuntasnya.