Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan untuk
pemerintahan baru setelahnya. Ia mengingatkan supaya pemerintahan tersebut bisa
berhati-hati dalam mengelola negara. Ia mengatakan Indonesia merupakan negara
besar dan luas. Jumlah penduduknya pun hampir 280 juta. Sehingga, ia
berpendapat kehati-hatian diperlukan oleh pemerintahan mendatang.
"Saya harapkan pemerintahan baru nanti agar dapat
berhati-hati dalam mengelola negara, mengelola APBN dan sebagainya," kata
Jokowi saat membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Palembang,
Jumat (1/3). "Terutama dalam mengelola ekonomi, politik dan sebagainya,
harus berhati-hati agar tidak keliru mengelola negara," Jokowi
menjelaskan.
Periode kedua pemerintahan Jokowi bakal berakhir pada
Oktober 2024. Ia sudah menjabat sebagai Presiden ketujuh Indonesia sejak 20
Oktober 2014. Merujuk pada Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan
Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, batas peralihan kekuasaan
seorang presiden pada 20 Oktober 2024, ketika presiden dan wapres terpilih
mengucapkan sumpah atau janji.
Selain meminta pemerintahan mendatang berhati-hati, Jokowi
juga menilai Indonesia bisa menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan
ke depan. "Menurut lembaga-lembaga internasional, Indonesia dikalkulasikan
dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan"
ucapnya.
Ia mengatakan dalam beberapa tahun terakhir lanskap politik
dan ekonomi global itu berubah, karena disrupsi teknologi dan juga adanya
perubahan akibat interaksi lewat media sosial. "Kondisi geopolitik saat
ini sangat sulit dihitung bahkan ekonomi global ketidakpastiannya sulit
dikalkulasikan," tuturnya.