Bangun Komunikasi, Otorita IKN dan Masyarakat Adat Kaltim Rutin Gelar Rembuk Budaya

 


Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) bersama pemangku kepentingan seni dan budaya, termasuk para seniman dan budayawan lokal di Kalimantan Timur (Kaltim) dan nasional menggelar rembug budaya. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka membangun kebudayaan.

“Guna membangun kebudayaan, kami OIKN, perlu melakukan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, khususnya para seniman, budayawan lokal Kaltim dan nasional melalui sebuah kegiatan rembuk budaya dalam rangka berdiskusi, membuat perencanaan dan mendukung perkembangan kebudayaan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia, khususnya di IKN,” ujar Alimuddin

Ia menjelaskan, keberlangsungan pembangunan IKN tidak lepas dari peran masyarakat lokal, termasuk masyarakat adat di Kaltim. Apalagi Kaltim merupakan provinsi dengan suku, budaya dan adat yang sangat beragam. Mulai dari suku asli Kalimantan seperti Banjar, Kutai, dan dayak yang beragam jenisnya. Hingga luar Kalimantan seperti Batak, Jawa, Bugis dan lainnya.

“Itulah mengapa penting untuk membangun komunikasi dengan masyarakat adat Kaltim untuk terlibat serta dalam pembangunan IKN. Kami mengupayakan perekatan budaya. Ini karena kita akan kedatangan banyak orang dan banyak budaya yang akan masuk. Kalau kita tidak dekatkan, nanti budaya tergerus," ungkapnya.

Otorita IKN, sambungnya, melihat pembangunan IKN tak dapat lepas dari kebudayaan. Kebudayaan Nusantara ini salah satunya yang berasal dari Kalimantan. Sebagai tuan rumah IKN, warga lokal harus solid. Maka masing-masing akan jadi perekat budaya ini. “Tapi IKN bukan hanya milik Kaltim saja, ini milik Indonesia. Tapi budaya lokal Kalimantan ini adalah bagian dari budayanya Kaltim. Terlebih hingga seperti sekarang, Kaltim tak bisa lepas dari sejarah, termasuk budaya. Jika ada yang tidak sesuai maka kita berusaha eliminir. Kita kembalikan seperti semula. Budaya jadi wahana pembauran sosial,” tuturnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post