Presiden
RI Joko Widodo meminta kepada Kementerian/Lembaga serta para Kepala Daerah
untuk menjaga iklim investasi di Indonesia. Alasannya, investasi menjadi kunci
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Kita harus tetap menjaga iklim
investasi, kunci pertumbuhan ekononomi hanya satu, investasi. Karena yang lain
berat, sehingga kuncinya investasi dan iklim investasi harus di jaga
betul," terang Presiden Jokowi
Dalam
kesempatan penyerahan DIPA tahun 2024 ini, Presiden Jokowi menyiapkan dana
Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3.325,1 triliun pada
2024 untuk digunakan oleh Kementerian Lembaga serta pemerintah daerah. Jokowi
berpesan, bahwa ia ingin agar APBN dicairkan dengan disiplin, teliti dan tepat
sasaran. "Ke depankan transparansi dan akuntabilitas jangan membuka celah
sedikitpun untuk penyalahgunaan anggaran berkaitan dengan korupsi," ungkap
Presiden Jokowi.
Tak
hanya itu, Presiden Jokowi juga menginginkan untuk tidak ada persoalan berulang
setiap tahun terkait dengan anggaran tersebut. Di mana realisasi tidak menumpuk
pada akhir tahun. "Eksekusi segera mungkin jadi bolak balik saya sampaikan
Januari segera dimulai realisasi secepatnya. Tadi saya minta info ke Mendagri
berapa realisasi sampai saat ini baru 64% daerah, pusat juga 74% ini tinggal
tiga minggu," paparnya.
Jokowi
juga mengingatkan antisipasi ketidakpastian melalui automatic
adjustment agar APBN menjadi lebih lincah.
"Begitu ada perubahan lincah berubah karena ketidakpastian ini betul-betul
mengintai setiap hari minggu bulan," "Dan ingat ini duitnya rakyat
sehingga fokus pada hasil. Orientasinya hasil," tegas Presiden Jokowi.
Yang
paling penting, kata Jokowi, anggaran bisa dimaksimalkan untuk masyarakat. Nah,
Khusus untuk Pemerintah Daerah (Pemda), Jokowi meminta untuk memperkuat sinergi
dan harmonisasi kebijakan kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini APBD
yang diselaraskan dengan pembangunan.
"Jangan
nanti pemerintah pusat bangun waduk, irigasi, tugas daerah tidak dilakukan
untuk apa? Sudah bangun pelabuhan gede, jalan Provinsi-Kabupaten Kota tidak
terkoneksi, untuk apa? Sudah bikin jalan tol mestinya disambungkan kawasan
industri, wisata, perkebunan, tidak dilakukan. Ini yang perlu saya tekankan
sinergi dan harmonisasi,"