Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa
Presiden Joko Widodo resmi menambah kuota pupuk subsidi menjadi 9,5 juta ton,
di tengah temuan Satgas Pangan Polri soal penyimpangan komoditas itu.
"Kami mewakili petani seluruh Indonesia berterima kasih
kepada Bapak Presiden (Jokowi). Hari ini kami sudah tanda tangan surat
penambahan volume pupuk (subsidi) dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.
Nilainya itu Rp28 triliun," kata Amran.
Amran meminta para petani tidak perlu khawatir soal ketersediaan
pupuk. Terlebih, ia mengklaim selama 4 tahun terakhir petani dihantui dengan
masalah kekurangan pupuk. Dia menegaskan keputusan Presiden Jokowi menambah
kuota pupuk subsidi merupakan hasil pembahasan bersama para menteri di rapat
koordinasi terbatas (rakortas) beberapa waktu lalu. Amran mengatakan alokasi
tersebut kini tak lagi mengacu pada harga pupuk hingga bahan baku.
"Tetapi mengacu pada volume kebutuhan petani sehingga ke
depan nanti tidak diragukan lagi pupuk kurang karena kita sepakati setiap
tahun, minimal bukan maksimal, 9,5 juta ton. Nilainya Rp54 triliun,"
tegasnya.