Presiden Joko Widodo genap sepuluh tahun menjabat
sebagai kepala negara pada tahun 2024 ini. Selama dua periode menjabat,
pemerintahan Jokowi telah banyak menorehkan prestasi, salah satunya di bidang
ekonomi.
Ekonom dan Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law
Studies (Celios) Nailul Huda mengapresiasi salah satu capaian di era
pemerintahan Jokowi selama sembilan tahun terakhir, yakni pengendalian inflasi.
"Satu hal yang paling saya apresiasi pemerintahan Jokowi adalah memang
mungkin sebelum pandemi inflasi dijaga kisaran 2 persen sampai 3 persen per
tahunnya," kata Nailul
Nailul mengaku dengan persentase tersebut, kenaikan harga-harga
menjadi lebih stabil. "Itu bagus sebenarnya. Jadi inflasi ini enggak terlalu
terlampau tinggi jadi harga-harga relatif lebih stabil," ujarnya. Seperti
diketahui, Jokowi mulai menjabat sebagai presiden pada 2014 atau genap 9 tahun
pada 20 Oktober 2023. Selama menjabat, Jokowi mampu menjaga pertumbuhan
perekonomian Indonesia. Hanya pada 2020, ekonomi Indonesia minus sebagai imbas
dari pandemi Covid-19.
Adapun secara terperinci pertumbuhan ekonomi di era Jokowi,
yakni 2014 sebesar 5,01%, 4,88% (2015), 5,03% (2016), 5,07% (2017), 5,17%
(2018), 5,02% (2019), -2,07% (2020), 3,7% (2021), dan 5,3% (2022). Namun jika
diperinci, selama 2 tahun terakhir atau tepatnya selama delapan kuartal
berturut-turut, perekonomian Indonesia tumbuh di atas 5%. Terbaru, pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 mencapai 5,15%. Sementara, tingkat
inflasi Indonesia selama pemerintahan Jokowi berada di kisaran 3% pada 2015
hingga 2019. Inflasi bahkan menyentuh 1,68% pada 2020.