Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto menyatakan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap
sesuai dengan yang diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (RAPBN) 2025. “(Anggaran makan bergizi gratis) dalam RAPBN masih sama,” kata Airlangga
Airlangga menambahkan, implementasi program
tersebut akan bersifat fleksibel. Isu pemangkasan anggaran program makan bergizi gratis
muncul, usai ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan mengaku telah bertemu
dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Dalam kegiatan Market Outlook 2024 yang digelar
secara hibrida itu, dia menceritakan tim presiden terpilih masih
mempertimbangkan untuk menurunkan biaya makanan per hari. “Setelah dikomunikasikan angka
Rp71 triliun, tim ekonomi presiden terpilih memikirkan apakah biaya makanan per
hari itu bisa diturunkan lebih hemat dari Rp15 ribu ke Rp9 ribu atau Rp7.500.
Bisa kita pahami tentunya mereka mau program itu menyentuh lebih banyak
rakyat,” ujar Heriyanto.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati mengalokasikan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG)
sebesar Rp71 triliun dalam RAPBN 2025. Sri Mulyani merinci, pelaksanaan
Program MBG akan dilakukan secara bertahap, yang mana alokasi Rp71 triliun
merupakan anggaran untuk tahun pertama.
Anggaran Program MBG telah masuk dalam postur
RAPBN 2025 yang disepakati dalam pembahasan Kerangka Ekonomi Makro dan
Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF). “Dalam RAPBN 2025, teman-teman
tadi sudah lihat di dalam, sebelumnya angka Rp71 triliun itu ada di dalam range
postur defisit 2,29 persen hingga 2,82 persen. Jadi, angka Rp71 triliun bukan
merupakan outlook di atas itu, tapi sudah di dalamnya dan nanti kita akan susun
pada saat kita menyusun RUU APBN 2025 yang akan disampaikan oleh Bapak Presiden
Jokowi tanggal 16 Agustus (2024),” ujar Sri Mulyani