Jelang berakhir masa jabatannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Penghargaan itu diberikan oleh Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) pada Rabu (31/7/2024).
Saat memberikan sambutan usai menerima penghargaan, Presiden Jokowi menekankan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya sekedar membangun jalan, tapi juga meningkatkan level daya saing Indonesia di mata investor dunia. "Kita tahu dari pembangunan infrastruktur ini, world competitiveness ranking kita naik dari 34 melompat ke 27," kata Jokowi di acara "Refleksi & Catatan 10 Tahun Warisan Jokowi Membangun Infrastruktur RI" di kawasan Tendean, Jakarta.
Pembangunan infrastruktur merupakan fokus pemerintahan Presiden Jokowi di wilayah 3 T (terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan), termasuk juga di bidang transportasi, pertanian, hingga perumahan. Hanya dalam kurun waktu 10 tahun, Indonesia juga mampu membangun beragam alat transportasi modern mulai dari Mass Rapid Transit (MRT), Ligh Rail Transit (LRT), hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Selama 10 tahun masa kepemimpinan Jokowi, alokasi anggaran infrastruktur di APBN melonjak 156,2% dari Rp 177,9 triliun pada 2014 menjadi Rp 455,8 triliun pada 2023. Secara keseluruhan, anggaran infrastruktur di era Jokowi menembus Rp 3.411,6 triliun. Anggaran tersebut tersebar di berbagai kementerian/lembaga, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar (KemenPUPR), hingga Kementerian Pertanian.