Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa terdapat
empat modal utama pertumbuhan ekonomi nasional yang perlu dijaga oleh
pemerintahan selanjutnya untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan.
“Empat
modal besar pertumbuhan yang perlu kita jaga yaitu konektivitas melalui
perkembangan infrastruktur, termasuk IKN, perbaikan tata kelola SDM,
optimalisasi insentif untuk transisi energi dan pengurangan karbon, serta
perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat untuk ketahanan nasional dan
stabilitas politik,” ujar Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat.
Ia
menuturkan bahwa terdapat sejumlah strategi yang akan dilakukan ke depannya
untuk mengoptimalkan keempat modal pertumbuhan tersebut. Salah satunya adalah revitalisasi mesin ekonomi untuk
membuka pasar baru melalui program Kartu Prakerja, implementasi Undang-Undang
(UU) Cipta Kerja, pengerjaan berbagai Program Strategis Nasional (PSN), dan
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Selain
itu, revitalisasi tersebut juga akan diwujudkan dengan aksesi Indonesia ke
Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic
Co-operation and Development/OECD) serta Perjanjian Komprehensif dan Progresif
untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for
Trans-Pacific Partnership/CPTPP).
Strategi
lainnya adalah pengembangan digitalisasi ekonomi dengan menggunakan kecerdasan
buatan (artificial intelligence/AI), mempersiapkan talenta digital, dan
mengembangkan pusat data. Selain itu,
diperlukan juga strategi untuk mendorong transisi energi dan hilirisasi di
berbagai sektor, pendalaman dan penguatan ekosistem kendaraan listrik (electric
vehicle/EV), dan inisiasi industri semikonduktor. “Tentu kita masih akan
melakukan kegiatan di bidang perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat
melalui program Kredit Usaha Rakyat, program Makan Bergizi Gratis, dan
rehabilitasi sekolah,” ucap Airlangga.
Tags
Joko Widodo