Pemerintah
menyiapkan anggaran senilai Rp124,4 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk memperkuat ketahanan pangan. “Ketahanan pangan menjadi perhatian dari Presiden
terpilih. Kami mengalokasikan Rp124,4 triliun,” kata Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers RAPBN 2025 di Jakarta, Jumat.
Anggaran
itu bakal digulirkan untuk sisi pra-produksi, produksi, distribusi, pemasaran,
hingga konsumen. Dari sisi
pra-produksi, anggaran akan digunakan untuk bantuan alat tangkap ikan sebanyak
10 ribu unit, subsidi pupuk 8,5—9,5 juta ton, bantuan alat dan mesin pertanian
1.012 unit, bantuan benih ikan 131,6 juta ekor, bantuan benih pangan 2.267
hektare, kredit usaha rakyat (KUR) pertanian, dan subsidi resi gudang.
Sementara
dari sisi produksi, anggaran dialokasikan untuk program food estate di
Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemudian, juga untuk cetak sawah 250 ribu hektare,
pengembangan kawasan padi 485 ribu hektare, kawasan jagung 250 ribu hektare,
bendungan 12 unit, jaringan irigrasi 17 ribu hektare, lahan pertanian pangan
produktif 20,4 kilometer persegi, dan asuransi pertanian 1 juta hektare.
Pada
sisi distribusi, anggaran digunakan untuk kebutuhan pelabuhan logistik, jalan
sepanjang 49.782 kilometer, akses jalan tol, kereta api, finalisasi lima
bandara, jalan daerah, cold storage, serta jalan usaha tani. Selanjutnya, anggaran untuk pemasaran digunakan untuk
cadangan pangan pemerintah, subsidi cadangan pangan, stabilitas pasokan dan
harga pangan, gerakan pangan murah di 39 lokasi, revitalisasi pasar rakyat,
serta KUR UMKM.
Tags
Joko Widodo