Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus
Harimurti Yudhoyono menyosialisasikan manfaat tanah sebagai modal usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan warga Jawa Tengah. “(Sertifikat tanah) buat modal usaha, ya. Jangan buat
yang tidak benar,” ujar AHY
Oleh
karena itu, AHY menganjurkan kepada warga yang berniat menjaminkan sertifikat
tanah untuk menggunakan dana yang didapat sebagai modal bisnis, alih-alih
membeli hal-hal yang diinginkan. “Kalau jadi modal
usaha, lalu dapat untung, baru boleh beli barang-barang yang memang kita
inginkan,” kata dia melanjutkan.
Dalam
kesempatan itu, AHY juga mengingatkan kepada warga untuk tidak meminjamkan
maupun memberikan sertifikat tanah yang mereka miliki kepada orang-orang yang
tidak bertanggung jawab dan tidak berwenang. AHY menegaskan bahwa sertifikat tanah merupakan aset
yang berharga dan harus dilindungi. “Ini
aset yang berharga. Ini aset atau bukan? Kalau aset, harus dijaga baik-baik.
Jangan sembarangan meminjamkan sertifikat ke orang yang tidak berwenang, tidak
bertanggung jawab,” ucap dia.
Pernyataan
tersebut ia sampaikan setelah membagikan 400 sertifikat tanah kepada masyarakat
secara langsung atau door to door (dari pintu ke pintu). Hingga Juli 2024 ini, tercatat sebanyak 251 kantor
pertanahan kabupaten/kota telah mengimplementasikan sertifikat tanah
elektronik.
Dikutip
dari keterangan resmi ATR/BPN, saat ini lebih dari 135.000 sertifikat tanah
elektronik berupa Sertifikat Hak Milik, Sertifikat Hak Pakai, serta Sertifikat
Tanah Wakaf telah beredar dan akan terus diakselerasi ke depan. Kementerian
ATR/BPN menjamin data pada sertifikat tanah elektronik dan terus memperkuat
sistem keamanan digital (cyber security) agar memberikan rasa aman bagi
masyarakat.
Hal
ini menjadi penting mengingat banyaknya ancaman kejahatan di bidang teknologi
informasi. “Kami ingin meyakinkan warga punya
sertifikat yang sah dari negara agar tidak mudah diserobot, tidak mudah
dipermainkan, dipalsukan oleh siapa pun,” ujar AHY.
Tags
Joko Widodo