Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengembangkan ekonomi kreatif
(ekraf) di Kota Nusantara yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam
Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, dengan
menyusun peta jalan pengembangan ekraf daerah (Talanpekda). "Kami sedang lakukan proses susun Talanpekda
untuk kembangkan ekraf di Kota Nusantara," kata Direktur Kebudayaan,
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif OIKN Muhsin Palinrungi di Penajam, Sabtu.
Direktorat
Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif OIKN telah menggelar forum diskusi
melibatkan pemangku kepentingan di antaranya pemerintah daerah dan pengelola
destinasi wisata di kawasan Kota Nusantara. Diskusi penyusunan
Talanpekda dilakukan pada Kamis (21/1), jelas dia, dan berbagai masukan dari
pemangku kepentingan yang menghadiri forum diskusi itu dihimpun tim.fasilitasi
yang telah dibentuk.
Selanjutnya tim fasilitasi bakal melakukan kunjungan lapangan
di enam kecamatan yang menjadi kawasan Kota Nusantara untuk mengumpulkan data
pendukung. "Kami sudah lakukan
beberapa tahap untuk susun Talanpekda itu, dan ditarget penyusunan selesai pada
Mei 2024," ujarnya.
Talanpekda
sebagai dokumen panduan Direktorat Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
OIKN merencanakan program dan kegiatan pengembangan ekraf di Kota Nusantara,
ibu kota negara masa depan Indonesia. Pengembangan
ekraf di Kota Nusantara sebagai sektor yang harus diprioritaskan karena tidak
hanya berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia, tetapi juga berdampak
positif terhadap aspek sosial, budaya, dan lingkungan.
"Ekraf
dapat tumbuhkan perekonomian secara inklusif dan berkelanjutan, serta
mengangkat citra positif dan identitas bangsa, juga melestarikan budaya dan
lingkungan," ucapnya. Kemudian menumbuhkan kreativitas
yang mendorong inovasi dan meningkatkan toleransi sosial antar seluruh lapisan
masyarakat karena adanya peningkatan pemahaman antar budaya.