Presiden Joko Widodo dinilai berhasil mewujudkan pemerataan
pembangunan di seluruh Indonesia. Keberhasilan ini terlihat dari langkah
Presiden Jokowi membenahi infrastruktur di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan
Terluar).
Pemerhati
kebijakan publik Dahlan Watihellu mengatakan, arah membangun Indonesia dari
pinggiran merupakan satu langkah yang tepat. Hal itu agar tidak terjadi
jawasentris, tetapi indonesiasentris. “Presiden Jokowi memiliki strategi
membangun Indonesia yang baik, Jokowi membangun dari pinggiran, dari wilayah
kepulauan (3T), membangun desa dan strategi ini berhasil mewujudkan pemerataan
pembangunan.”
Ia
menilai, arah pembangunan di era Presiden Jokowi mampu mewujudkan keadilan bagi
seluruh wilayah di Indonesia. Hingga stigma jawasentris berhasil dihapus oleh
langkah-langkah strategis Presiden Jokowi. Bahkan, tambahnya, di era
Presiden Jokowi saat ini pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia Timur
sangat pesat. “Era pemerintahan Presiden Jokowi pembangunan bukan hanya
dilakukan di Jawa saja,” ujarnya.
Setelah
terpilih menjadi Presiden, Jokowi berjanji akan membangun Indonesia dari
pinggir, hingga pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi. Pembangunan
dijanjikannya tidak semata di wilayah Pulau Jawa atau di wilayah Barat
Indonesia.
Dahlan
mengatakan, hasil strategi pembangunan dari pinggiran tersebut adalah
perputaran ekonomi yang stabil. Baik dari kota ke desa, ataupun sebaliknya dari
desa ke kota. “Pak Jokowi berhasil membangkitkan semangat masyarakat pinggiran
untuk berusaha," ucap akademisi Universitas Pertahanan ini. "Sekarang
orang-orang desa sudah bisa membuka usaha, baik usaha online maupun usaha
lainnya.”
Akademisi
Universitas Khairun (Unkhair) Kota Ternate Ridha Ajam memuji kebijakan Presiden
Jokowi. Terutama dalam upaya mewujudkan pemerataan melalui penggalakkan
pembangunan daerah-daerah 3T. “Saya melihat sekarang pembangunan supaya ada
pemerataan ke depan," kata Ridha. "Maka oleh pemerintah pusat Pak
Jokowi difokuskan kepada daerah-daerah yang mengalami keterlambatan
pembangunan, dalam hal ini wilayah timur.”