Menteri Koordinator bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sederet keuntungan Indonesia
menjadi anggota OECD. Menurutnya, ini bisa berdampak dengan investasi. "Tentu
dampak ekonomi dari investasi, based practice secara global, kemudian dipercaya
Indonesia masuk dalam ekosistem semikonduktor. Itu yang kita lihat prospek ke
depan," kata Airlangga
Namun, Airlangga menegaskan
dampak langsungnya bukan project investasi secara langsung, melainkan
mereformasi best practice pedoman praktik terbaik di dalam negeri. Alhasil, dia
yakin langkah RI ini bisa menyamai kebijakan yang dilakukan dari banyak negara.
Dengan demikian, dia memperkirakan akan semakin banyak dana yang masuk ke dalam
sovereign wealth fund di Indonesia.
"Kalau untuk reform
disebutnya like minded country, negara yang mempunyai kesamaan kebijakan. Kalau
punya kesamaan kebijakan maka negara yang masuk adalah sovereign wealth fund.
Nah kalau ini kita bisa dapat saya optimis posisi Indonesia dan sovereign
wealth fund yang posisinya di Singapura akan bersaing," kata Airlangga.
Ia juga membeberkan fakta
bahwa investasi yang masuk ke Singapura dari Amerika Serikat cukup besar.
Biasanya investasi itu kemudian disebar di banyak negara. "Karena sekarang
hampir semua hampir semua investasi Amerika 80% masuk ke Singapura, Singapura
baru mecah ke berbagai negara. ini lah antara lain hal-hal yang kita ingin
ambil," katanya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya
menegaskan keanggotaan OECD ini penting sekali bagi Indonesia untuk mempermudah
akses investasi. "Pemerintah sangat mengapresiasi atas telah diterimanya
Indonesia sebagai anggota OECD. Ini penting sekali karena ini organisasi untuk
negara maju dan kita harapkan, dengan kita masuk ke sana, akan mudah mengakses
ke investasi, mudah mengakses ke lembaga internasional yang bermanfaat bagi
masyarakat kita," kata Jokowi
Jokowi meyakini OECD akan
memberikan manfaat bagi Indonesia, terutama agar Indonesia tak lagi terjebak
jadi negara berkembang. "OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi
kita, terutama agar kita tak terjebak ke dalam middle income trap dan kita bisa
melompat menjadi negara maju," ujarnya.