Era
pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia telah menunjukkan
komitmen besar terhadap pengembangan industri hilirisasi. Salah satu langkah
nyata yang diambil adalah pembangunan smelter atau pabrik pengolahan mineral. Salah
satu proyeknya yang menjadi sorotan adalah pembangunan smelter PT Freeport
Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Presiden Jokowi menyatakan investasi
pembangunan pabrik smelter ini berkontribusi signifikan dalam meningkatkan
pendapatan negara, dengan perkiraan penerimaan negara dari PT Freeport
Indonesia mencapai sekitar Rp 80 triliun.
Pembangunan
smelter ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga bagian dari
strategi jangka panjang pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
optimalisasi nilai tambah sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Indonesia. Keberadaan
smelter di berbagai wilayah Indonesia diyakini mampu menggerakkan roda
perekonomian nasional, meningkatkan pendapatan negara, serta membuka banyak
lapangan pekerjaan.
Miftakhul
Mukhlashin, warga Desa Bedanten Bungah, Gresik misalnya. Dia adalah satu dari
sekian banyak warga Gresik yang menikmati manfaat keberadaan smelter PT
Freeport Indonesia di Gresik. Pria 33 tahun itu menceritakan, awal bekerja di
PT Freeport Indonesia mendapat informasi dari tim melek industri yang ada di
desanya. Dari situ, Miftakhul mencoba peruntungan dan berhasil.
"Awalnya
saya kerja dapat info dari teman-teman tim melek industri, PT Freeprot
Indonesia sedang mengerjakan project di Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Java Integrated and Ports Estate (JIIPE). Di situlah saya berusaha
melamar agar menjadi pekerja untuk membangun PT Freeport. Sekarang saya bekerja
di bagian crashing," kata Miftakhul.